Wahai Pasutri : Ingatlah 6 Hal Ini Sebelum Memutuskan Untuk Bercerai

Kabar-islam.com - Sahabat, setiap keluarga pasti memiliki masalahnya sendiri. Pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi adalah bumbu dalam berumahtangga. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi badai besar yang memporak-porandakan hubungan pernikahan, membuat suami-istri memutuskan untuk mengakhirinya.


Tak akan ada siapapun yang menyuruh kita untuk bertahan dalam sebuah hubungan yang menyakitkan, penuh siksaan dan kekejaman. Tidak ada pula yang menganggap ringan sebuah perceraian. Namun tidak semua pernikahan dapat dan harus diselamatkan. Setiap orang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Hanya saja kita yang tahu dengan pasti seperti apa kondisi hubungan kita dengan pasangan. Oleh karenanya, jangan sampai kita membuat keputusan tanpa pertimbangan yang matang. Paling tidak pertimbangkan hal-hal ini sebelum benar-benar memutuskan untuk bercerai:

1. Sangat Dibenci Allah

Sahabat, meski halal dan boleh-boleh saja, namun perceraian sangat dibenci oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits:


أَبـْـغَضُ الْحَلاَلِ إِلَى اللهِ الطَّلاَقُ. رَوَاهُ : أَبُوْ دَاوُدَ فِي سُنَنِهِ

Artinya : perkara halal yang paling dibenci Allah adalah thalaq. (HR: Abu Dawud)

Pernikahan adalah satu peristiwa besar dalam kehidupan manusia. Ia mempersatukan dan mengikat dua jiwa yang tak saling kenal, bukan sanak bukan saudara menjalin hidup bersama dan berbagi segalanya bersama. Ikatan pernikahan adalah ikatan yang suci dan kuat (Mitsaqon Gholidzon). Jika dulu sebelum menikah menyentuh saja haram, setelah menikah satu sentuhan saja bernilai ibadah dengan pahala yang besar.


2. Ingat Dampaknya bagi Anak-anak

Anak-anak adalah tanggung jawab orang tua. Salah satu harapan dari pernikahan adalah lahirnya generasi yang sholih-sholihah, berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan negara. Jika orang tua bercerai, lantas bagaimana anak-anak akan tumbuh menjadi insan sholih-sholihah? Sedangkan untuk tumbuh dengan baik, anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan pendidikan penuh dari orang tua. Yang ada kehidupan anak akan berantakan terlebih ketika masih berada pada usia dini. Bagaimanapun, perceraian akan memberi dampak negatif pada mental anak. Hendaknya orang tua benar-benar memikirkan nasib mereka.

3. Jalinan 2 keluarga akan memburuk

Pernikahan bukan hanya soal dua insan; suami dan istri saja. Namun jalinan antar dua keluarga, daerah, bahkan budaya. Tali silaturahim yang telah terikat dalam hubungan kekeluargaan akan berantakan saat perceraian terjadi. Hubungan yang tadinya penuh cinta kasih, saling menghormati dan menghargai bisa jadi akan saling bermusuhan, saling menyumpah serapah, saling menjelekkan, dan saling menfitnah.

4. Belum tentu lebih bahagia

Saat ini mungkin Anda sedang dalam kondisi yang sangat menyedihkan, sakit hati dan tersiksa. Namun, benarkah Anda akan baik-baik saja setelah berpisah? Akankah Anda menjalani kehidupan yang lebih bahagia? Perceraian bukan jaminan Anda akan menjalani hidup yang lebih bahagia bahkan kalau Anda menikah lagi sekalipun. Sebelum benar-benar menyesalinya, pertimbangkan dengan baik untuk memutuskan bercerai.

5. Pembagian harta

Harta gono gini yang telah dirintis bersama, diperjuangkan bersama, suka – duka dilalui bersama hingga akhirnya mencapai taraf kehidupan ekonomi sosial yang cukup memadai harus diperhitungkan ulang. Diperinci dan dibagi seadil-adilnya. Tidak jarang ini justru memperburuk keadaan. Setelah perceraian dengan pembagian harta yang telah dilakukan, belum tentu kondisi keuangan kehidupan selanjutnya akan lebih mudah. Selama ini beban biaya hidup ditanggung bersama, sudah siapkah Anda mandiri secara finansial? Ini perlu Anda pertimbangkan termasuk di mana Anda akan tinggal untuk selanjutnya dan biaya pendidikan anak-anak.

6. Sudahkah saya mengerahkan seluruh upaya?

Merasa tidak bahagia biasanya menjadi alasan mengapa ingin bercerai. Tak apa, tak ada yang salah dengan merasa tidak bahagia. Hal itu justru menunjukkan adanya sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan. Sudahkah Anda mengerahkan seluruh upaya untuk tetap bertahan? Sudahkah Anda membicarakannya secara terbuka dengan pasangan? Masih ada banyak waktu untuk bercerai di masa mendatang, namun mungkin hanya kali ini waktu untuk menyelamatkan pernikahan. Pastikan dengan baik, bahwa Anda telah mencoba yang terbaik untuk mempertahankan pernikahan Anda sebelum benar-benar memutuskan bercerai.



Sumber : ummi-online.com
LihatTutupKomentar