Perindusurga.com_ Kisah nyata yang dituturkan Salim Muraisyid dalam bukunya Qashashun Abkatni ini awalnya bernuansa misteri. Namun di balik itu, sesungguhnya ia mengisahkan ketangguhan iman seorang pemuda ketika di depannya ada gadis cantik yang tersesat sendirian dan menumpang bermalam.
Berikut ini kisahnya dibahasakan ulang oleh Muchlisin BK dan dimuat di Kisahikmah.
Sejumlah siswi ditemani guru perempuan pergi ke sebuah kawasan arkeologi untuk melakukan penelitian. Setelah bus berhenti, para siswi segera turun dan mulai mengamati jejak-jejak arkeologi di kawasan yang tak berpenghuni itu.
Awalnya, mereka berada dalam satu kelompok. Namun, beberapa jam berikutnya mereka mulai berpencar, mencari obyek-obyek yang menarik perhatian masing-masing.
Salah seorang siswi yang tengah asyik mengamati obyek demi obyek tak menyadari saat waktu telah habis dan bus pulang kembali ke sekolah. Siswi yang lain dan guru pendamping juga tak menyadari bahwa siswi tersebut belum naik.
Sadar terlalu lama ia melakukan pengamatan, siswi tersebut kembali ke lokasi bus. Namun, ia tak mendapati apa pun di sana. Sepi. Ia berteriak memanggil guru dan teman-temannya, namun sia-sia. Tak ada jawaban apa pun.
Sendirian di tengah kawasan sunyi tentu membuatnya takut. Lantas ia memutuskan untuk mencari kampung terdekat.
Lelah juga ia berjalan. Sekian kilometer ia tempuh tetapi tak menemukan satu pun permukiman. Apalagi hari mulai berganti malam.
Ketika dilihatnya sebuah gubuk kecil, gadis itu memutuskan pergi ke sana. Siapa tahu ada bantuan. Kalau pun kosong, setidaknya ia bisa bermalam di gubuk itu.
Sumber: Tarbiyah.net
Berikut ini kisahnya dibahasakan ulang oleh Muchlisin BK dan dimuat di Kisahikmah.
Sejumlah siswi ditemani guru perempuan pergi ke sebuah kawasan arkeologi untuk melakukan penelitian. Setelah bus berhenti, para siswi segera turun dan mulai mengamati jejak-jejak arkeologi di kawasan yang tak berpenghuni itu.
Awalnya, mereka berada dalam satu kelompok. Namun, beberapa jam berikutnya mereka mulai berpencar, mencari obyek-obyek yang menarik perhatian masing-masing.
Salah seorang siswi yang tengah asyik mengamati obyek demi obyek tak menyadari saat waktu telah habis dan bus pulang kembali ke sekolah. Siswi yang lain dan guru pendamping juga tak menyadari bahwa siswi tersebut belum naik.
Sadar terlalu lama ia melakukan pengamatan, siswi tersebut kembali ke lokasi bus. Namun, ia tak mendapati apa pun di sana. Sepi. Ia berteriak memanggil guru dan teman-temannya, namun sia-sia. Tak ada jawaban apa pun.
Sendirian di tengah kawasan sunyi tentu membuatnya takut. Lantas ia memutuskan untuk mencari kampung terdekat.
Lelah juga ia berjalan. Sekian kilometer ia tempuh tetapi tak menemukan satu pun permukiman. Apalagi hari mulai berganti malam.
Ketika dilihatnya sebuah gubuk kecil, gadis itu memutuskan pergi ke sana. Siapa tahu ada bantuan. Kalau pun kosong, setidaknya ia bisa bermalam di gubuk itu.
Sumber: Tarbiyah.net